Dapatkan kiriman artikel Menarik terbaru Dari Blog TTC langsung ke email anda!


Semoga Bermanfaat bagi Kita Semua, Denda Tilang Tidak Lebih dari 50rb

Sabtu, 06 Juni 2009

Oleh Gusti Prabu Sonokeling
Di sonokeling.wordpress.com



Beberapa waktu yang lalu sekembalinya berbelanja kebutuhan, saya sekeluarga pulang dengan menggunakan taksi. Ada adegan yang menarik ketika saya menumpang taksi tersebut, yaitu ketika sopir taksi hendak ditilang oleh polisi

Sempat teringat oleh saya dialog antara polisi dan sopir taksi.Polisi (P) : Selamat siang mas, bisa lihat Sim dan STNK ?
Sopir (Sop) : Baik Pak.
P : Mas tau kesalahannya apa ?
Sop : Gak Pak.P : Ini nomor polisinya gak seperti seharusnya (sambil nunjuk ke plat nomor taksi yang memang gak standar) sambil langsung mengeluarkan jurus sakti mengambil buku tilang, lalu menulis dengan sigap.
Sop : Pak jangan ditilang deh. Wong plat aslinya udah gak tau ilang kemana. Kalo ada pasti saya pasang.

P : Sudah saya tilang saja. Kamu tau gak banyak mobil curian sekarang ? (dengan nada keras !!)
Sop : (Dengan nada keras juga) Kok gitu ! Taksi saya kan ada STNKnya Pak. Ini kan bukan mobil curian!

P : Kamu itu kalo dibilangin kok ngotot (dengan nada lebih tegas). Kamu terima aja surat tilangnya (sambil menyodorkan surat tilang warna MERAH).
Sop : Maaf, Pak saya gak mau yang warna MERAH suratnya. Saya mau yang warna BIRU aja.

P : Hey ! (dengan nada tinggi), kamu tahu gak sudah 10 hari ini form biru itu gak berlaku !
Sop : Sejak kapan Pak form BIRU surat tilang gak berlaku ?

P : Ini kan dalam rangka OPERASI, kamu itu gak boleh minta form BIRU. Dulu kamu bisa minta form BIRU, tapi sekarang ini kamu gak bisa. Kalo kamu gak mau, ngomong sama komandan saya (dengan nada keras dan ngotot)
Sop : Baik Pak, kita ke komandan Bapak aja sekalian (dengan nada nantangin tuh polisi)

Dalam hati saya, berani betul sopir taksi ini.
P : (Dengan muka bingung) Kamu ini melawan petugas ?
Sop : Siapa yang melawan ? Saya kan cuman minta form BIRU. Bapak kan yang gak mau ngasih

P : Kamu jangan macam-macam yah. Saya bisa kenakan pasal melawan petugas !
Sop : Saya gak melawan ? Kenapa Bapak bilang form BIRU udah gak berlaku? Gini aja Pak, saya foto bapak aja deh. Kan bapak yang bilang form BIRU gak berlaku (sambil ngambil HP)

Wah … wah …. hebat betul nih sopir ! Berani, cerdas dan trendy. Terbukti dia mengeluarkan HPnya yang ada kamera.
P : Hey ! Kamu bukan wartawan kan ? Kalo kamu foto saya, saya bisa kandangin (sambil berlalu).
Kemudian si sopir taksi itu pun mengejar polisi itu dan sudah siap melepaskan shoot pertama (tiba-tiba dihalau oleh seorang anggota polisi lagi)

P 2 : Mas, anda gak bisa foto petugas sepeti itu.
Sop : Si Bapak itu yang bilang form BIRU gak bisa dikasih (sambil tunjuk polisi yang menilangnya)

Lalu si polisi ke 2 itu menghampiri polisi yang menilang tadi. Ada pembicaraan singkat terjadi antara polisi yang menghalau si sopir dan polisi yang menilang. Akhirnya polisi yang menghalau tadi menghampiri si sopir taksi.

P 2 : Mas, mana surat tilang yang merahnya? (sambil meminta)
Sop: Gak sama saya Pak. Masih sama temen Bapak tuh (polisi ke 2 memanggil polisi yang menilang)
P : Sini, tak kasih surat yang biru (dengan nada kesal)
Lalu polisi yang nilang tadi menulis nominal denda sebesar Rp.30.600 sambil berkata : Nih kamu bayar sekarang ke BRI ! Lalu kamu ambil lagi SIM kamu disini. Saya tunggu.
S : (Yes !!) OK Pak ! Gitu dong, kalo gini dari tadi kan enak.

Kemudian si sopir taksi segera menjalankan kembali taksinya sambil berkata pada saya, : Pak, maaf kita ke ATM sebentar ya. Mau transfer uang tilang. Saya berkata : “Ya, silakan.”

Sopir taksipun langsung ke ATM sambil berkata, “Hatiku senang banget Pak, walaupun ditilang, bisa ngasih pelajaran berharga ke polisi itu. Untung saya paham macam-macam surat tilang.

Tambahnya, : “Pak kalo ditilang kita berhak minta form biru, gak perlu nunggu 2 minggu untuk sidang. Jangan pernah pikir mau ngasih DUIT DAMAI! Mending bayar mahal ke negara sekalian daripada buat oknum.

Dari obrolan dengan sopir taksi tersebut dapat saya infokan ke Anda sebagai berikut :

SLIP MERAH, berarti kita menyangkal kalau melanggar aturan dan mau membela diri secara hukum (ikut sidang) di pengadilan setempat. Itu pun di pengadilan nanti masihbanyak calo, antrian panjang dan oknum pengadilan yang melakukan pungutan liar berupa pembengkakan nilai tilai tilang (sudah jadi semacam sindikat dg oknum-oknum polisi). Kalau kita tidak mengikuti sidang, dokumen tilang dititipkan di kejaksaan setempat. Disini pun banyak calo dan oknum kejaksaan yang melakukan pungutan liar berupa pembengkakan nilai tilang..

SLIP BIRU, berarti kita mengakui kesalahan kita dan bersedia membayar denda. Kita tinggal transfer dana via ATM ke nomer rekening tertentu (kalo gak salah norek Bank BUMN).

Sesudah itu kita tinggal bawa bukti transfer untuk ditukar dengan SIM/STNK kita di Kapolsek terdekat di mana kita ditilang. You know what ? Denda yang tercantum dalam KUHP Pengguna Jalan Raya tidak melebihi 50 ribu! dananya RESMI MASUK KE KAS NEGARA.
.
Continue Reading | komentar (17)

Nekat, Menyelundupkan 14 Burung Langka Di Dalam Celana

Oleh Wawan Setiawan
Di www.siwawan.com



Benar-benar nekat apa yang dilakukan oleh Sony Dong. Petugas bandara Los Angeles, Amerika Serikat menangkap Sony ketika ia baru datang dari vietnam. Penangkapan bermula ketika petugas bandara curiga dari bagian dalam celana panjang longgar yang dikenakan Sony Dong, berjatuhan bulu-bulu burung. Setelah diperiksa, ternyata lelaki berusia 46 tahun itu, berusaha menyelundupkan empat belas jenis burung Asia di dalam kaus kakinya!

Polisi Los Angeles menemukan 3 burung bul-bul merah, 4 jenis burung gagak, serta 6 burung murai. Dong mengakui, burung-burung tersebut bila dijual di AS akan dihargai sangat mahal. Benar-benar nekat. demi uang, orang nekat melakukan apa saja :)
.
Continue Reading | komentar (5)

Macam-macam khas Serambi Mekah

Rabu, 03 Juni 2009

Oleh Media Tanah Air
Di www.mediaindonesia.com


Puas menikmati tempat-tempat wisata di Banda Aceh, jangan lupa mampir ke sentra-sentra industri kecil dan kerajinan. Banyak barang unik khas Aceh yang layak dijadikan oleh-oleh. Ada sekitar 30 tempat penjualan kerajinan di ibu kota provinsi itu. Masing-masing sentra kerajinan memfokuskan pada salah satu atau lebih barang produksinya.
Misalnya ada daerah yang fokus pada kerajinan tas dan peci motif Aceh atau aneka produk batang kelapa. Ada juga yang menyediakan pelaminan khas Aceh. Soal harga sangat tergantung kepandaian Anda menawar.

Bagi Anda yang menyukai tenunan khas Aceh, bisa mampir di sentra tenun adat di Desa Lamgugop, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh. Di sentra kerajinan tenun ini bisa juga diperoleh aneka jenis oleh-oleh lain seperti kopi, abon ikan, dendeng, kerupuk kulit, aneka ikan kering, dodol, keukasah, sirup, dsb.

Tetapi, kalau Anda lebih tertarik pada baju bordiran Aceh, bisa mendatangi pusat industri kecil di Kecamatan Banda Aceh, Baiturrahman, Meuraksa, dan Syiah Kuala. Umumnya motif bordiran yang ditawarkan adalah pintu Aceh dan bungong jeumpa (bunga cempaka), bunga khas Aceh.
.
Continue Reading | komentar (2)

Kayu Lukis, Unik dan Bernilai Seni Tinggi

Oleh Agni Rahadyanti
Di Harian Kompas

Jangan remehkan kegemaran mencoret-coret. Dengan ketekunan, ketelatenan, dan pengasahan cita rasa, kegemaran ini bisa menghasilkan karya seni yang indah. Berbagai jenis kerajinan kayu lukis yang bernilai ekonomis cukup tinggi, misalnya, lahir dari kegiatan melukis yang pada dasarnya bisa dilakukan semua orang. Di Barokah's Art & Craft, aneka bentuk kerajinan kayu lukis seperti boneka, kotak perhiasan, asbak, tempat tusuk gigi, mangkuk, topeng, sampai patung diproduksi setiap hari. Perintis Barokah's Art & Craft yang ada di Dusun Ngipiksari, Hargobinangun, Pakem, Sleman, Ahmad Barokah (35) mengungkapkan, bermacam kerajinan tersebut menggunakan kayu mahoni dan kayu jati sebagai bahan baku.
Proses pembuatan sendiri relatif panjang. "Limbah kayu berdiameter delapan sampai 15 sentimeter dipotong terlebih dahulu, lalu dikupas kulitnya. Setelah potongan kayu dibentuk memakai mesin bubut, dilakukan proses pendempulan untuk menutup pori-pori kayu," kata Ahmad menjelaskan tahap awal pembuatan kerajinan kayu lukis.

Setelah melalui proses pendempulan, dengan kuas-kuas, para perajin mulai melukis di kayu-kayu tersebut. Cat yang digunakan umumnya cat tembok dan arkelik. "Untuk menghasilkan lukisan yang sempurna memang dibutuhkan ketelatenan dan keterampilan khusus," ungkap Ahmad. Kerajinan kayu yang sudah dilukis itu kemudian memasuki tahap finishing sebelum siap dipasarkan. Harga jual produk pun beragam, mulai dari Rp 5.000 sampai jutaan rupiah.

Untuk motif, Ahmad banyak menggunakan motif tradisional dan alam pada produk-produknya. "Untuk motif tradisional, kami banyak melukis wayang. Sedangkan untuk motif bernuansa alam, kami lukis bunga dan dedaunan dengan warna-warna cerah. Di luar kedua jenis motif tersebut kami juga melayani motif sesuai permintaan konsumen," tutur Ahmad sambil menunjukkan sebuah kerajinan berbentuk sepatu dengan motif kincir angin pesanan dari Belanda.

Produk-produk Barokah's Art & Craft sendiri sudah dipasarkan ke berbagai daerah di Indonesia, seperti Bali, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Batam, dan Bandung. Untuk pasar luar negeri, produk mereka banyak dipesan Korea, Jepang, dan Singapura.

Saat ini setiap minggu Ahmad dan 17 tenaga kerjanya memproduksi sedikitnya 200 buah kerajinan dalam berbagai bentuk. Ahmad menambahkan, secara kuantitas, produksi memang menurun dibandingkan dengan beberapa tahun lalu sebelum terjadinya bom Bali serta kenaikan harga bahan bakar minyak. Omzet juga menurun, dari sekitar Rp 40 juta per bulan menjadi sekitar Rp 15 juta per bulan.

Meskipun demikian, berbagai kerajinan kayu lukis tersebut tetap banyak diminati dan masih mampu bertahan di pasar kerajinan. Motif yang unik dan tampak hidup serta tersedianya banyak pilihan membuat kayu lukis mempunyai keistimewaan tersendiri.

Apresiasi terhadap proses pengerjaan manual yang tidak mudah juga semakin menambah nilai kayu lukis. Tantangannya, kerajinan ini harus bisa tetap eksis di tengah membanjirnya produk China sejenis yang dijual dengan harga jauh lebih murah.
.
Continue Reading | komentar (1)

Daftar Artikel Terbaru

Artikel Populer

Komentar Terbaru

 
Support : Creating Website | Johny Template | Maskolis | Johny Portal | Johny Magazine | Johny News | Johny Demosite
Copyright © 2011. THE TACITURN "ISWANDY ILYAS" - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website Inspired Wordpress Hack
Proudly powered by Blogger